PAREPARE – Pandemi Covid-19 yang masih menghantui di seluruh belahan dunia tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tetapi juga mempengaruhi berbagai sektor termasuk sektor pariwisata.
Akibat dari itu, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) tahun 2020 ini harus rela untuk tidak menggelar event salo karajae yang tahun lalu dinobatkan sebagai top 100 event nasional.
Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata menyampaikan permohonan maaf tidak dilaksanakannya event tahunan Festival Salo Karajae.
Permohonan maaf itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Parepare, Amarun Agung Hamka. Rabu, (18/11/2020).
“Permohonan maaf kami haturkan, Festival Salo Karajae tahun 2020 tidak dilaksanakan dikarenakan masih dalam kondisi pandemi Covid-19,” ucap eks Lurah Labukkang, Kecamatan Ujung itu.
Pemerintah kota Parepare kata Hamka mengingatkan kepada masyarakat agar masyarakat tetap konsisten mematuhi protokol kesehatan.
Alumni STPDN Angkatan 24 itu juga menyampaikan harapan dan doa agar virus Corona atau Covid-19 segera berlalu.
“Semoga pandemi Covid-19 ini segera berlalu, dan kita kembali menyelenggarakan event Festival Salo Karajae tahun depan dengan konsep yang lebih menarik. Sekarang, mari kita patuhi protokol kesehatan sekonsisten mungkin,” tutup mantan Kabag Humas Pemkot Parepare itu.
Diketahui, Festival Salo Karajae kini masuk dalam kalender pariwisata nasional (Top 100 Calender of Events).
Itu bakal menjadikan Kota Parepare kian dikenal di tingkat nasional dan internasional.
Apalagi Parepare punya ikon yang bernilai jual yakni kota kelahiran BJ Habibie, Presiden ke-3 RI.
Walikota Parepare HM. Taufan Pawe sebelumnya mengatakan, predikat kalender nasional Festival Salo Karajae menjadi pintu masuk kegiatan lain yang bisa terintegrasi di Parepare.
Magnet Festival Salo Karajae ini sekaligus terintegrasi dengan program Pemkot Parepare yang lain yakni hadirnya Rumah Sakit Regional dr Hasri Ainun Habibie (HAH) yang berkonsep medical tourism./mzk.